PROSES PEMBENTUKAN KONSEP DIRI
Konsep diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama, dan
pembentukan ini tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari
seseorang dapat mengubah konsep diri (Alex Sobur, 2009: 510). Konsep diri
terbentuk berdasarkan persepsi seseorang terhadap sikap orang lain terhadap
dirinya.
Menurut Alex Sobur (2009: 510-511) konsep diri pada dasarnya
tersusun atas berbagai tahapan. Yang paling mendasar adalah konsep diri primer, yaitu konsep yang
terbentuk atas dasar pengalamannya terhadap lingkungan terdekatnya, yaitu
lingkungan rumahnya sendiri. Konsep tentang bagaimana dirinya banyak bermula
dari perbandingan antara dirinya dan saudara-saudaranya. Adapun konsep
bagaimana peranannya, aspirasinya ataupun tanggung jawabnya dalam kehidupan
ini, banyak di tentukan atas dasar didikan atau tekanan dari orang tua.
Lalu, setelah anak bertambah besar, ia akan mempunyai hubungan
yang lebih luas lagi dari sekedar lingkungan keluarga. Akhirnya anak akan
memperoleh konsep diri yang baru dan berbeda dari apa yang sudah terbentuk
dalam lingkungan rumahnya. Ini menghasilkan konsep
diri sekunder. Konsep dasar sekunder banyak ditentukan pula oleh konsep
diri primernya.
Menurut pandangan Clara R. Pudjijogyanti (dalam Alex Sobur, 2009 :
511-512), konsep diri terbentuk atas dua komponen, yaitu:
1)
Komponen kognitif
Komponen kognitif disini merupakan pengetahuan individu tentang
keadaan dirinya. Jadi, komponen kognitif merupakan penjelasan dari “siapa saya”
yang anak memberikan gambaran tentang diri saya.
2)
Komponen afektif
Merupakan penilaian individu terhadap diri
sendiri. Penilaian ini akan membentuk penerimaan terhadap diri, serta
penghargaan diri.
0 Response to "PROSES PEMBENTUKAN KONSEP DIRI"
Posting Komentar