Teori Adler


  TEORI ADLER

A.    Pokok Teori
Pokok-pokok teori Adler adalah:
1.      Individualitas sebagai pokok persoalan
Menurut Adler tiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas; tiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang membawakan corak khas gaya kehidupannya yang individual.
2.      Pandangan teleologis: finalisme semu
Adler menemukan gagasan bahwa manusia lebih didorong oleh harapan-harapannya terhadap masa depan daripada pengalaman-pengalaman masa lampaunya. Jadi, segala aktivitas proses psikis ditentukan oleh motif-motif tertentu.
Tiap orang mempunyai Leitlenie, yaitu rancangan hidup rahasia yang tidak disadari, yang diperjuangkannya.
3.      Dua Dorongan Pokok
Dalam setiap diri manusia terdapat dua dorongan pokok yang mendorong dan mendasari segala tingkah lakunya. Dorongan pokok itu adalah:
a.       Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manuasia bertindak yang mengabdi kepada masyarakat; dan
b.      Dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri.
4.      Rasa Rendah Diri dan Kompensasi
Pengertian ini mencakup segala rasa kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psiokologis atau social yang dirasa secara subyektif, atau Karena jasmani yang kurang sempurna. Ia berpendapat bahwa rasa rendah diri bukanlah suatu bertanda ketidaknormalan, melaikan justru merupakan pendorong bagi semua perbaikan dalam kehidupan manusia.

5.      Dorongan Kemasyarakatan
Secara teori, dalam artinya yang luas, dorongan kemasyarakatan adalah dorongan untuk membantu masyarakat guna mencapai tujuan masyarakat yang sempurna. Adler menyatakan “social interest is true and inevertable compensation for all the natural weaksesses of individual human being”.
Dorongan kemasyarakatan adalah dasar yang dibawa sejak lahir, pada dasarnya manusia adalah mahluk social.
Perkembangan teori Adler dapat digambarkan sebagai berikut:
a.       Awalnya manusia dianggap didorong oleh dorongan untuk mengejar kekuatan dan kekuasaan sebagai lantaran untuk mencapai kompensasi bagi rasa rendah dirinya.
b.      Selanjutnya manusia dianggapnya didorong oleh dorongan kemasyarakatan yang dibawa sejak lahir  yang menyebabkan dia menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.
Jadi gambaran manusia sempurna hidup dalam masyarakat sempurna menggantikan gambaran tentang manusia kuat, agresif dan menguasai serta memeras masyarakat. Sebagaimana dinyatakan oleh Adler sendiri, “dorongan untuk berkuasa, memainkan peranan penting dalam  perkembangan kepribadian.
6.      Gaya Hidup, Leitlinie
Gaya hidup adalah pengertian yang sentral dari teori ini. Gaya hidup ini adalah prinsip yang dapat dipakai landasan  untuuk memahami tingkah laku seseorang. Gaya hidup seseorang telah terbentuk sejak umur 3-5 tahun. Selanjutnya pengalaman dihadapi serta diasimilasikan sesuai dengan gaya hidup yang khas itu.
Menurut Adler gaya hidup dapat ditentukan oleh infrioritas yang khusus, jadi gaya hidup itu adalah suatu bentuk kompensasi terhadap kekurangsempurnaan tertentu.
7.      Diri yang Kreatif
Diri yang kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama dari semua tingkah laku. Diri yang kreatif akan memberikan arti dalam hidup, yang menetapkan tujuan serta membuat alat untuk mencapainya.

B.     Arti Psikologi Individual
Suatu studi yang digunakan untuk memahami tingkah laku manusia. Teori Adler mempunyai arti penting dalam praktek berkependidikan, karena hal-hal:
1.      Penentuan tujuan yang susila.
2.      Optimismenya dalam bidang pendidikan.

C.     Pengaruh Adler
Kunkel berpegang teguh kepada dasar pikiran Adler. Pendapatnya , yang bersifat memperkaya Individual Psychology juga dapat diikuti melalui pengertian pokok yang digunakannya. Secara ringkas pendapat Kunkel itu adalah seperti yang dikemukakan berikut ini:
1.      Dua dorongan Pokok
Kunkel berpendapat bahwa kehidupan jiwa adalah dinamis, dan dinamika itu dikarenakan oleh adanya dua dorongan yang saling bertententangan yaitu:
a.       Dorongan keakuan : dorongan yang mengabdi kepada aku sendiri
b.      Dorongan kekitaan : dorongan untuk mengabdi kepada kita.
Kata kunkel :”zweck  jeder sachlichen function ist der dienst an der welt (am object); zweck jeder ichhaften fungktion ist der diens am ich (am object)”.
Kedua golongan tersebut adanya dalam diri orang berbanding terbalik sesamanya, artinya makin besar ichhaftingkeit berarti semakin kecil wirhaftigkeit.
2.      Termometer  Penilaian Diri
Saling berhubungan antara kedua dorongan pokok dalam diri manusia itu digambarkan dalam “thermometer penilaian diri”. Garis yang tegak lurus menggambarkan segala sesuatu yang bersangkuttan dengan aku, jadi Ichhaftigkeit. Derajat dibawah nol menggambarkan rasa rendah diri, sedangkan derajat diatas nol menggambarkan usaha kearah superioritas. Sedangkan lingkaran-lingakaran yang bergaris tengah itu menggambarkan daerah gerak individu dengan sesame manusia.
a.       Makin besar (dalam) rasa rendah diri makin besar (tinggi) usaha memegahkan diri,dan sebaliknya
b.      Makin besar ichhaftiykeit makin kecil Wirhaftigkeit serta daerah gerak dalam masyarakat dan sebaliknya.
c.       Apresiasi bertendes dan dresat. Apresiasi bertendes yaitu suatu tendes yang menyebabkan orang menyimpang darikenyataandalam mengadakan apersepsi. Dresat adalah kebiasaan memandang sesuatu dari sudut tertentu dan bersifat beku,Nampak sebagai dresur.
d.      Umfinalisierung,menggambarkan perbuatan yang dilakukan tidakdengan semestinya,menurut nyatanya menuju ketujuannya yang wajar,tetapi terpengaruh oleh penghargaan dalam hubungan dengan orang lain demi kepentingan akunnya.
e.       Lingkaran setan (Teufelkreis) yaitu individu seolah-olah dilingkari oleh pagar yang menakutkan yang makin lama bertambah semakin sempit daerahnya sehingga akhirnya mengurungnya dalam kesukaran. Proses pencernaan melewati beberapa fase yaitu:
1.   Fase pertama adalah fase mendapatkan pengertian yang benar atau ‘einsicht’ mengenai diri sendiri.
2.   Fase berikutnya ialah menghadapi knyataan hidup yang sewajarnya,fase mengakui kesesatan diri,fase ‘Eingestadnis’ meniadakan sikap nebolak kepada diri sendiri.
3.   Das fase selanjutnya ialah berani mengatasi kesukaran hidup secara wajar.

D.    Kelemahan
1.      Dia hanya menganggap bahwa manusia lebih didorong oleh harapan-harapannya terhadap masa depan daripada pengalaman-pengalaman masa lampaunya.
2.      Dia memandang manfaat dan aktifitas manusia hanya sudut pandang interes sosial (social interst).
3.      Dia takut tujuan menjadi superiorita personal yang dikejarnya terungkap sebagai kesalahan , dan mereka kehilangan penghargaan dari masyarakat.
E.     Kelebihan
1.      Setiap orang memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan gaya hidupnya sendiri-sendiri.
2.      Manusia mempunyai kekuatan kreatif untuk mengontrol kehidupan dirinya, bertanggung jawab mengenai tujuan finalnya, menentukan cara memperjuangkan mencapai tujuan itu dan menyambung pengembangan minat social.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teori Adler"

Posting Komentar